Mahabharata dan Kisahnya Gambaran Sosial, Budaya, Hingga Filsafat Hindu
13 August 2025 171x Blog
Sewa hiace bali – Mahabharata adalah salah satu karya sastra terbesar yang pernah ditulis di dunia. Kitab ini sering disebut sebagai Itihasa, yang artinya bukan sekadar cerita dongeng, tetapi juga sejarah yang punya makna mendalam bagi kehidupan. Penulisnya adalah seorang maha resi bernama Bhagawan Wiyasa atau Sri Krishna Dwipayana, putra dari Maharsi Parasara dan Dewi Setyawati. Selain menulis Mahabharata, beliau juga menyusun kitab suci Catur Weda.

Kitab Mahabharata terdiri dari 100 ribu sloka atau bait yang terbagi dalam 18 parwa atau bagian besar. Bagian yang paling panjang adalah Santika Parwa dengan 14 ribu sloka, sementara yang paling singkat adalah Mahaprastanika Parwa dengan 312 sloka. Dari keseluruhan, kisah utamanya sekitar 24 ribu sloka. Tidak heran kitab ini menjadi salah satu warisan sastra dan keagamaan yang begitu penting.
Menurut Prof. Dr. Pargiter, Mahabharata lebih muda dibandingkan Ramayana. Diperkirakan kisah ini terjadi sekitar tahun 950 SM. Namun dalam tradisi India, Mahabharata diyakini terjadi pada awal zaman Kali Yuga, yaitu sekitar tahun 3101 SM. Apapun pendapat yang ada, jelas bahwa kisah ini sudah sangat tua dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Isinya bukan hanya tentang peperangan antara Pandawa dan Korawa, tapi lebih luas lagi. Di dalamnya ada cerita mengenai politik, pendidikan, etika, filsafat, sosial budaya, dan tentu saja ajaran agama Hindu. Semua itu menjadikan Mahabharata bukan hanya bacaan sastra, melainkan juga pedoman kehidupan.
Mahabharata di Indonesia
Penyebaran Mahabharata sampai ke Indonesia juga punya sejarah panjang. Pada abad ke-10, di masa pemerintahan Dharmawangsa Teguh di Jawa Timur, dilakukan proyek besar untuk membahasajawakan ajaran Bhagawan Wiyasa. Proyek ini dikenal dengan sebutan Menjawaken Byasamata. Beberapa parwa sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa Kuno saat itu, misalnya Adi Parwa, Sabha Parwa, Wana Parwa, Wirata Parwa, Udyoga Parwa, dan Bhisma Parwa. Setelah Dharmawangsa wafat, usaha menerjemahkan parwa-parwa lain tetap berlanjut.
Kitab Mahabharata dalam tradisi Jawa kemudian ditulis dalam bentuk kekawin. Dari sini bisa dilihat betapa besar pengaruh Mahabharata dalam perkembangan budaya dan sastra di Nusantara. Banyak karya sastra Jawa Kuno yang terinspirasi dari kisah ini, termasuk kitab Arjuna Wiwaha.
Sekilas Kisah Tiap Parwa
Cerita Mahabharata terbagi dalam 18 parwa. Adiparwa menceritakan asal mula Pandawa dan Korawa, juga kisah-kisah seperti Arjuna memenangkan sayembara Drupadi. Lalu ada Sabha Parwa tentang permainan dadu yang membuat Pandawa kalah dan harus masuk hutan selama 12 tahun.
Wana Parwa menceritakan kehidupan Pandawa di hutan, termasuk kisah Arjuna bertapa untuk mendapatkan senjata sakti. Wirata Parwa berkisah tentang penyamaran Pandawa di kerajaan Wirata selama tahun ke-13 pengasingan.
Udyoga Parwa menggambarkan persiapan perang besar Bharatayudha, ketika Pandawa dan Korawa mencari sekutu. Bhisma Parwa mencatat peran Bhisma sebagai panglima perang Korawa, termasuk nasihat yang ia berikan sebelum akhirnya gugur.
Drona Parwa mengisahkan Drona yang menggantikan Bhisma, serta kematian Abimanyu dan Gatotkaca. Lalu Karna Parwa menceritakan Karna yang akhirnya tewas di tangan Arjuna.
Salya Parwa menampilkan kematian Prabu Salya dan kejatuhan Duryodhana. Sauptika Parwa menceritakan balas dendam Aswathama. Stri Parwa memperlihatkan kesedihan besar keluarga setelah perang usai.
Selanjutnya Santi Parwa dan Anusasana Parwa banyak berisi wejangan Maharsi Bhisma tentang dharma, aturan hidup, dan kebajikan. Setelah itu ada Aswamedha Parwa tentang kelahiran Parikesit dan upacara korban kuda.
Asramawasika Parwa, Mausala Parwa, Mahaprastanika Parwa, dan Swargarohana Parwa mengisahkan akhir perjalanan para Pandawa, keluarga Krishna, dan kehancuran bangsa Yadawa. Akhirnya Yudhistira masuk ke surga setelah melalui banyak cobaan.
Nilai dalam Mahabharata
Kisah Mahabharata bukan hanya sekadar cerita peperangan. Dari tiap parwa kita bisa melihat banyak sekali pelajaran hidup. Tentang kesetiaan, keberanian, pengorbanan, rasa bersalah, penyesalan, dan juga pencarian makna kehidupan.
Di dalamnya juga ada filsafat mendalam yang sangat berhubungan dengan ajaran Hindu. Seperti tentang dharma (kebenaran), artha (kekayaan), kama (keinginan), dan moksa (pembebasan). Mahabharata juga mengajarkan tentang pentingnya pengendalian diri, kesabaran, serta bagaimana seseorang tetap harus menjalankan kewajibannya meskipun berat.
Tidak heran sampai sekarang Mahabharata terus dipelajari, baik dalam bentuk sastra, pertunjukan wayang, maupun kajian filsafat. Di Indonesia sendiri, kisah ini masih sering dipentaskan dalam wayang kulit atau wayang orang, dan tetap relevan dalam memberikan pesan moral.
Mahabharata bukan hanya cerita lama, tapi warisan yang menyimpan banyak ajaran dan makna kehidupan. Dari sejarah keluarga Bharata ini, manusia bisa belajar tentang arti perjuangan, tanggung jawab, dan juga akibat dari keserakahan. Kitab ini seolah mengingatkan bahwa hidup bukan sekadar menang atau kalah, tapi bagaimana menjalankan peran sesuai dharma.
Kalau kamu berkunjung ke Bali, kamu bisa melihat bagaimana tradisi Hindu dan budaya masih banyak terinspirasi dari kisah Mahabharata. Untuk perjalananmu di Bali agar lebih nyaman, kamu bisa gunakan layanan Travely. Travely adalah penyedia sewa Hiace Bali terlengkap yang siap menemani perjalanan wisata kamu dengan lebih mudah dan praktis.
Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

Menelusuri Sejarah dan Daya Tarik Gunung Agung Pulau Bali
Sewa hiace bali – Bicara tentang Bali memang tidak pernah ada habisnya. Pulau ini punya pesona yang selalu bisa bikin orang terpikat, bukan cuma soal pantai atau budayanya, tapi juga gunungnya. Di antara semua keindahan yang ada, ada satu gunung yang punya tempat spesial di hati masyarakat Bali, yaitu Gunung Agung. Gunung ini berdiri di... selengkapnya

Tiket Masuk, Parkir, dan Jam Buka Pura Besakih Bali
Sewa hiace bali – Pura Besakih yang ada di Karangasem Bali ini dikenal sebagai pura terbesar sekaligus paling sakral di pulau ini. Lokasinya berada di lereng Gunung Agung dan sering disebut sebagai “Ibu dari Semua Pura” oleh umat Hindu Bali. Tempat ini bukan hanya pusat kegiatan keagamaan, tapi juga memiliki pemandangan indah yang membuat banyak... selengkapnya

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Sewa Hiace di Bali
Sewa hiace bali – Menyewa Hiace di Bali bisa menjadi solusi ideal untuk perjalanan kelompok, baik untuk wisata keluarga, perjalanan bisnis, atau acara khusus lainnya. Namun, banyak wisatawan yang melakukan kesalahan dalam proses penyewaan, yang berujung pada pengalaman kurang menyenangkan. Agar perjalanan Anda tetap nyaman dan bebas hambatan, berikut l... selengkapnya
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
081999933414 -
Whatsapp
081999933414 -
Email
sewahiacebali@gmail.com
Belum ada komentar