Mengenal Lebih Dekat Hari Raya Galungan dan Kuningan
11 September 2025 26x Blog
Sewa hiace luxury bali – Hari Raya Galungan dan Kuningan adalah dua hari besar umat Hindu di Bali yang punya makna sangat penting. Kedua hari raya ini selalu dirayakan setiap 210 hari sekali berdasarkan kalender Bali. Galungan jatuh pada hari Rabu atau Buda Kliwon Dungulan, sedangkan Kuningan jatuh sepuluh hari setelahnya, tepatnya pada Sabtu Kliwon Wuku Kuningan. Walaupun waktunya berbeda, keduanya saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.

Hari Raya Galungan biasanya dihubungkan dengan kemenangan dharma atau kebenaran melawan adharma atau keburukan. Sedangkan Hari Raya Kuningan diyakini sebagai hari ketika Ida Sang Hyang Widhi turun ke bumi bersama para dewa dan leluhur, memberikan anugerah dan energi suci kepada umatnya.
Kalau kamu berkunjung ke Bali saat Galungan, suasananya akan terasa sangat meriah. Hampir setiap rumah dihiasi dengan penjor, bambu tinggi yang ujungnya melengkung dan penuh dengan hiasan janur serta hasil bumi. Umat Hindu juga melakukan berbagai persembahan untuk berterima kasih kepada Sang Hyang Widhi atas ciptaan dan berkah yang sudah diberikan.
Makna Hari Raya Galungan
Menurut Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Galungan adalah simbol kemenangan kebaikan atas keburukan. Kisah yang sering dikaitkan dengan hari ini adalah peperangan antara Bhatara Indra yang melambangkan dharma melawan Mayadenawa yang melambangkan adharma. Pertarungan itu dimenangkan oleh Bhatara Indra sebagai lambang kebenaran yang akhirnya menundukkan keangkaramurkaan.
Bagi umat Hindu, Galungan juga menjadi momen untuk mengendalikan diri dari hawa nafsu yang bisa merusak ketentraman batin. Ada istilah Kalatiga yang menggambarkan tiga jenis nafsu yang harus dikendalikan:
Kala Amangkurat yaitu nafsu ingin berkuasa dan serakah demi mempertahankan kedudukan, meski harus menyalahi kebenaran.
Kala Dungulan yaitu nafsu untuk mengalahkan semua pihak, termasuk kerabat atau orang lain.
Kala Galungan yaitu nafsu untuk menang dengan cara apapun tanpa memperhatikan etika agama.
Selain itu ada juga sad ripu atau tujuh musuh dalam diri manusia seperti kama (nafsu), kroda (amarah), mada (keserakahan), dan irsya (iri hati). Galungan mengajarkan agar manusia mampu mengendalikan semua musuh itu supaya hidup bisa lebih damai.
Makna Hari Raya Kuningan
Hari Raya Kuningan jatuh sepuluh hari setelah Galungan. Pada hari ini dipercaya Ida Sang Hyang Widhi turun ke bumi bersama para dewa dan leluhur hingga tengah hari. Energi suci yang turun semakin kuat dari pagi hingga mencapai puncaknya sekitar pukul 12 siang.
Pada Kuningan, umat Hindu melakukan sembahyang dengan penuh bakti, memohon keselamatan, perlindungan, ketentraman, dan juga pengetahuan dharma. Ada harapan bahwa melalui momen ini manusia bisa mendapatkan pencerahan lahir batin.
Tradisi Galungan dan Kuningan di Bali
Setiap kali Galungan dan Kuningan, ada berbagai tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Bali. Tradisi ini bukan hanya sekadar ritual, tapi juga simbol kebersamaan dan wujud rasa syukur. Beberapa di antaranya
Mapeed
Tradisi berjalan beriringan sambil membawa sesajen atau keben bambu menuju pura desa. Isinya bisa berupa buah, jajanan, canang, sampai janur yang indah.
Ngejot
Membagikan makanan kepada sesama, baik Hindu maupun non-Hindu. Makanan ini biasanya berasal dari sesajen setelah persembahyangan.
Penjor
Hiasan bambu tinggi dengan janur dan hasil bumi yang dipasang di depan rumah. Penjor melambangkan kemenangan, kemakmuran, serta rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi.
Ngelawang Barong
Tradisi mengarak barong bangkal berkeliling desa, masuk ke rumah warga maupun banjar.
Ngelawar
Membuat masakan lawar dari sayur dan daging yang dibumbui khas Bali. Tradisi ini melambangkan kebersamaan dan selalu hadir saat Galungan.
Nasi Sodan Kuningan
Pada Hari Raya Kuningan, umat Hindu membuat sesajen nasi sodan berwarna kuning. Sajian ini melambangkan terjadinya pertemuan Purusa dan Pradana, yang dipercaya bisa menciptakan kehidupan baru.
Hari Raya Galungan dan Kuningan bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tapi juga menjadi momen penting untuk mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi, mempererat hubungan keluarga, serta menjaga kebersamaan antar umat. Tradisi yang diwariskan turun-temurun ini menjadikan Bali semakin kaya dengan nilai budaya dan spiritualitas yang unik.
Kalau kamu berencana liburan ke Bali dan ingin merasakan suasana Galungan atau Kuningan secara langsung, tentu akan lebih menyenangkan jika perjalananmu lancar tanpa repot soal transportasi. Untuk itu, kamu bisa menggunakan Travely, layanan sewa hiace Bali terlengkap yang siap menemani perjalananmu dengan nyaman.
Mungkin Anda tertarik membaca artikel berikut ini.

Mengapa Hiace Lebih Nyaman untuk Wisata Keluarga & Rombongan?
Sewa hiace bali – Saat merencanakan perjalanan wisata bersama keluarga besar atau rombongan, memilih kendaraan yang tepat adalah hal yang sangat penting. Kenyamanan, keamanan, dan kapasitas yang cukup menjadi faktor utama dalam menentukan kendaraan yang akan digunakan. Toyota Hiace menjadi salah satu pilihan terbaik bagi banyak wisatawan yang ingin men... selengkapnya

Rentcar Sewa Hiace di Jembrana Lengkap dengan Paket Wisata
Jembrana, salah satu kabupaten di Bali yang terkenal dengan keindahan alamnya, kini menjadi destinasi yang semakin populer di kalangan wisatawan. Jika Anda merencanakan perjalanan ke Jembrana bersama keluarga atau rombongan, menyewa kendaraan yang nyaman dan memadai menjadi prioritas. Salah satu pilihan terbaik adalah menggunakan layanan sewa hiace di bali d... selengkapnya

Liburan Ke Pantai Tanjung Benoa Pulau Bali
Harga sewa hiace di bali – Berlibur ke Bali memang selalu jadi pilihan banyak orang, apalagi kalau sudah berbicara tentang pantai. Salah satu pantai yang selalu ramai dikunjungi wisatawan adalah Pantai Tanjung Benoa. Pantai ini sudah lama dikenal sebagai destinasi wisata favorit di Bali, bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena aktivita... selengkapnya
Kontak Kami
Apabila ada yang ditanyakan, silahkan hubungi kami melalui kontak di bawah ini.
-
Hotline
081999933414 -
Whatsapp
081999933414 -
Email
sewahiacebali@gmail.com
Belum ada komentar